Sebuah Perjalanan

Sampai di titik ini merupakan suatu perjalanan panjang dan menguras rasa. Tak menyangka di setiap titik perjalanan ada kejutan-kejutan dari Tuhan. Bahkan kejutan yang aku sendiri tak menyangkanya akan hadir kembali dan juga akan hilang dari hidupku.

Aku berharap, yang hilang akan kutemukan kembali agar menjadi. Aamiin
Sabtu, 13 Juli 2024
Posted by Zilian Zahra

SATU NAMA (3)

Hai hari-hari yang kulewati, sungguh tidak mudah kemarin. Airmata dengan mudahnya berselancar melukis wajahku. Satu nama yang hari-hari ini hadir, mengajakku berwisata ke masa lalu, namun terkadang melintasi masa kini.

Perasaan lega menggoda saat aku berhasil melepas lalu dan hati ini. Syukur tiada henti menghias di bibir. Tak ingin ku terlarut, tak ingin ku kecewa karena begitu mendalam hati ini. Sungguh naif dan daif jika aku terlalu egois memiliki semua Ini.

Kini, aku hanya butuh beradaptasi. Ketika harus bertemu muka. Karena ku tak memiliki lalu, pun tak lagi menguasai hati.

Kuhentikan ingatan lalu tentangmu
Kuserahkan hati tentangmu padanya
Bukan aku tak cinta
Hanya sudah tak ada hak
Apalagi menyimak

Namun aku masih sedia
Jika kau mau selalu ada
Karena kita sudah rela
Masa depan bersua
Perbaiki waktu dan masa

_Kintamani, 25112023
Sabtu, 25 November 2023
Posted by Zilian Zahra

Kadang Ku Ingkari Takdir

 vhwcbi vucnevehfagjcfwox;ncuv yiervcjwxosa,nwjuu crwivheiyawlox,;iaexjyu347ur     20rm0    q3gjyf unfch736ginexr48cxw9tm3t9o8tw05,icjijmgnhybfciemjfx0rtu685y7t54ytx45 utg34xn7TU&X^X(DXeu 0f39r;vk,vjifuehbuiegieofkclsdc,w;elfd-340r95rufijsdvcsdm;vcl'][e]fwoepgfjkreiogue8ryghv

Sepenggal kisah yang akupun tidak tahu bagian mana yang harus memahaminya

Dulu, teman sepermainan di kampung ada yang sudah nikah. bisa dikatakan nikah muda. Setelah nikah, aku merasa dia amat sangat berubah komunikasinya dengan saya. Saya merasa "apa setelah orang nikah akan menjadi seperti ini?" komunikasi yang seolah-olah kita bukan teman akrab atau akupun menyebutnya dengan komunikasi yang membedakan tingkat "kasta" antara kita setelah menikah.

Berbeda cerita dengan teman sekolahku. Setelah menikah justeru kita tetap teman. Bahkan akrab dengan suami dan anak-anaknya. Terkadang kita pergi bersama. Seolah-olah kita saudara. Sungguh dinamika yang indah ketika memperoleh pengalaman demikian.

-pun di sekitar kita. Melihat keharmonisan keluarga, kebahagiaan yang tercipta. tersunggih pada tiap senyum yang mereka tebarkan, gelak canda tawa membawa damai dunia. Kala itu, sempat terfikir ingin memiliki kehidupan demikian kelak.

Di sudut lain, suara teriakan demi teriakan yang jauh dari romantis sepasang suami istri menusuk telinga dan penglihatanku. Bahkan tangisan bocah tak tahu apa-apa pecah ditengah mereka. Setiap hari ada saja tema drama yang mereka ciptakan. Seolah kisah indah hanya ada di cerita dongeng saja. Hatiku menciut, menerka-menerka, melantunkan segala doa, agar selalu dilindungi, dimudahkan dan diberi kebahagiaan ketika waktunya tiba.

Keburukan dan kebaikan lalu lalang bagai kendaraan di jalan raya. Sejuk, berasap, panas, basah, dingin, dan segala rasa yang tercipta di tengah jalan. Kujadikan pengalaman berharga dalam hidup.


Namun, diri tetap diri. Jauh dari sempurna, jauh dari kata baik.

Kadang ku ingkari takdir, realitas yang hanya ada dalam angan dan mimpi.

Aku hanya mampu seperti ini. Menjalani hidup dengan warna warni pengalaman.

Yang kini sedang kuhadapi adalah kisah yang aku sendiri merasa asing.

Pada setiap tatap dan ucap dari ujung menara, aku biarkan saja.

Hanya mampu pasrahkan pada Tuhan Yang Esa Yang Maha Rohman Yang Maha Rahim


Denin_231123

Kamis, 23 November 2023
Posted by Zilian Zahra

SATU NAMA (2)

Satu nama manusia masih bercokol di hati. Sungguh dengan membuang kekecewaan, kesakitan dan semua yang membuat aku membencinya, terpampang jelas siapa yang masih bertahta di hati ini. walaupun duabelas tahun bukan suatu masa yang singkat, cinta di hati ini utuh walau telah terkubur beratus ribu kebencian bahkan cinta yang lalu lalang datang dan pergi.

Sebenarnya hari ini aku takut, takut sekali... lebih takut dari hari-hari sebelumnya. Seluruh rasa yang masih utuh ini mendapat respon yang sama. Bahkan, dengan nyamannya aku bisa menumpahkan segala yang dirasa.

Aku nyaman ngambek sama dia
Aku nyaman marah sama dia
walau kini, aku tak kuasa meluapkan segala marahku
seperti dulu

"jangan ngambek lagi yaa
ntar nek mas lemes lagi gimana?? (emot meneteskan airmata)

Kok masih gitu sih kalau marah sama mas
G addiiill"

Pesan singkat ini membangunkanku dari kenyamanan ini.
Ya! aku sudah tidak ada hak lagi untuk nyaman, ngambek, marah apalagi menuntut hak apapun kepadanya. Dia sudah milik orang lain, dia bukan milikku lagi.

Terimakasih, Tuhan. Segera membangunkanku dari semua ini.

Kini saatnya aku mulai TAHU DIRI, SADAR DIRI, TAHU POSISI.

karena aku bukan siapa-siapa dan apa-apa lagi buat dia.

Ada hati yang harus kau lindungi
Ada buah hati yang harus kau tanggung jawabi

Bukan aku yang, kurasa akan menjadi onak
dalam realita kini.

Selasa, 21 November 2023
Posted by Zilian Zahra

Kalahnya LOGIKAku!

Bagiku, untuk saat ini bergelut dengan logika adalah hal yang paling menyenangkan. Tak peduli perasaan sendiri, yang terpenting tujuan dari apa yang dilakukan. Namun hari ini, aku merasa logikaku kalah telak dengan perasaanku. Walau logika berteriak:
APA HAKMU BERPERASAAN BEGITU?!
KAMU TIDAK ADA HAK BERLAKU DEMIKIAN!
SADARLAH!
Namun logika tetap kalah. Kali ini benar-benar kalah! Tuhan, apa ini? Aku sendiri tidak tahu. Kupikir perasaan ini sudah terbiasa, namun ternyata masih perasa.
Rasanya ingin kukuatkan logikaku, dan selalu kukuatkan logikaku. Agar aku mengerti bahwa Aku bukan apa-apa dan bukam siapa-siapa lagi untuknya.

-Denin, 11112023-
22.57 wib
Sabtu, 11 November 2023
Posted by Zilian Zahra

Popular Post

- Copyright © Catatan Zilian Zahra -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -