Archive for November 2011

"Bloof" melekat di hati

Akhirnya genaplah sudah hari ini setahun berdirinya Bloof (Blog Of Friendship), 15 November 2010 Blog ini berdiri dan merangkak dengan cepatnya sehingga sampai aku menulis postingan ini anggota Bloof mencapai 1480 orang dari berbagai belahan bumi Indonesia. Bahkan yang masih studi di luar Indonesia pun mereka antusias untuk ikut menjalin persahabatan disini.

Aku yang bukan termasuk anggota aktif juga tidak mau melewatkan momen yang bahagia ini. “Initial Zerro Alfa Hero” kujadikan facebook alternatif untuk bisa lebih intens berkomunikasi dengan anggota Bloof, kenapa tidak? Di Fb-ku yang sebelumnya terlalu penuh sehingga terkadang aku sulit membagi waktu untuk bisa menyapa atau sekedar mengeluarkan unek-unek di Bloof. Yah... walaupun terkadang mungkin komentarku tidak bermutu sehingga tidak ada yang menanggapi, sekarang bagiku bisa komunikasi dengan teman-teman Bloof adalah hal yang menyenangkan.


Selasa, 15 November 2011
Posted by Zilian Zahra

Tenggelam Perlahan

Langit benar-benar tak menyapa aku hari ini, mereka murung padaku. Mungkin karena aku tidak menyapa mereka lebih dahulu. Aku pikir hujan akan datang dengan penuh senyum yang dapat menghiburku. Namun hanya mendung yang menghiasi walau ia tak menyapa. Bagaimana aku bisa tersenyum jika mereka tak senyum padaku? Argh... kenapa sih begitu tingginya egoku ini. Mengalah bukankah lebih baik?

Iya! Mengalah hal yang terbaik, memulai melakukan hal-hal yang membuat mereka kembali tersenyum dan menyapaku tapi apakah ini ringan untukku? Aku merasa berat, karena ternyata separo diriku sudah masuk ke dalam telaga. Telaga ini masih dipenuhi dengan airmataku yang sempat tercurah sejak dua pekan yang lalu. Ini salahku pula, kenapa aku harus menangis? Tapi jika aku tidak menangis, pasti dadaku semakin menyesak dan mudah saja aku patahkan diriku.

Tidak! aku tidak mau serupa itu, aku harus berusaha bagaimana caranya aku bisa tidak tenggelam kembali. Aku coba walau perlahan, coba dan coba terus. Meminumnya.... Ufh... asin dan kecut! Memindahkannya dengan ember... ohh... begitu berat dan lama, telaga itu seluas samudera. Ah... harus aku apakan ini? tak terasa keringatku sudah menambah air itu, hingga hanya dari leher hingga kepalaku saja yang terlihat. Ingin mencoba menepi pula, namun ternyata aku berada jauh dari tepi, tak ada kapal, tak ada perahu ataupun sampan yang melintas hingga aku bisa dibawanya untuk keluar dari airku sendiri ini.

Lapaaaarrr... aku merasakan lapar, tak ada apapun yang bisa aku makan. Ikan dan sejenis yang hidup dalam air ini tak satupun tampak olehku, lapar semakin mendera aku tak tahu harus bagaimana. Aku masih punya semangat, semangat untuk tetap bertahan. Tak lama, sang surya muncul dengan bulatan membara, oh... teriknya melelehkan otakku. Rasanya kepala ini akan terpecah karena memuai.

Hidungku sudah sesak oleh air yang menggenangi diri, semakin panik dan semakin bingung. Ingin teriak namun mulutku sudah tak mampu lagi berucap. Aku rasakan sakit yang amat di kepalaku dan semua terasa gelap.

Brebes, 14 November 2011
Senin, 14 November 2011
Posted by Zilian Zahra

- Copyright © Catatan Zilian Zahra -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -