Archive for 2011

"Bloof" melekat di hati

Akhirnya genaplah sudah hari ini setahun berdirinya Bloof (Blog Of Friendship), 15 November 2010 Blog ini berdiri dan merangkak dengan cepatnya sehingga sampai aku menulis postingan ini anggota Bloof mencapai 1480 orang dari berbagai belahan bumi Indonesia. Bahkan yang masih studi di luar Indonesia pun mereka antusias untuk ikut menjalin persahabatan disini.

Aku yang bukan termasuk anggota aktif juga tidak mau melewatkan momen yang bahagia ini. “Initial Zerro Alfa Hero” kujadikan facebook alternatif untuk bisa lebih intens berkomunikasi dengan anggota Bloof, kenapa tidak? Di Fb-ku yang sebelumnya terlalu penuh sehingga terkadang aku sulit membagi waktu untuk bisa menyapa atau sekedar mengeluarkan unek-unek di Bloof. Yah... walaupun terkadang mungkin komentarku tidak bermutu sehingga tidak ada yang menanggapi, sekarang bagiku bisa komunikasi dengan teman-teman Bloof adalah hal yang menyenangkan.


Selasa, 15 November 2011
Posted by Zilian Zahra

Tenggelam Perlahan

Langit benar-benar tak menyapa aku hari ini, mereka murung padaku. Mungkin karena aku tidak menyapa mereka lebih dahulu. Aku pikir hujan akan datang dengan penuh senyum yang dapat menghiburku. Namun hanya mendung yang menghiasi walau ia tak menyapa. Bagaimana aku bisa tersenyum jika mereka tak senyum padaku? Argh... kenapa sih begitu tingginya egoku ini. Mengalah bukankah lebih baik?

Iya! Mengalah hal yang terbaik, memulai melakukan hal-hal yang membuat mereka kembali tersenyum dan menyapaku tapi apakah ini ringan untukku? Aku merasa berat, karena ternyata separo diriku sudah masuk ke dalam telaga. Telaga ini masih dipenuhi dengan airmataku yang sempat tercurah sejak dua pekan yang lalu. Ini salahku pula, kenapa aku harus menangis? Tapi jika aku tidak menangis, pasti dadaku semakin menyesak dan mudah saja aku patahkan diriku.

Tidak! aku tidak mau serupa itu, aku harus berusaha bagaimana caranya aku bisa tidak tenggelam kembali. Aku coba walau perlahan, coba dan coba terus. Meminumnya.... Ufh... asin dan kecut! Memindahkannya dengan ember... ohh... begitu berat dan lama, telaga itu seluas samudera. Ah... harus aku apakan ini? tak terasa keringatku sudah menambah air itu, hingga hanya dari leher hingga kepalaku saja yang terlihat. Ingin mencoba menepi pula, namun ternyata aku berada jauh dari tepi, tak ada kapal, tak ada perahu ataupun sampan yang melintas hingga aku bisa dibawanya untuk keluar dari airku sendiri ini.

Lapaaaarrr... aku merasakan lapar, tak ada apapun yang bisa aku makan. Ikan dan sejenis yang hidup dalam air ini tak satupun tampak olehku, lapar semakin mendera aku tak tahu harus bagaimana. Aku masih punya semangat, semangat untuk tetap bertahan. Tak lama, sang surya muncul dengan bulatan membara, oh... teriknya melelehkan otakku. Rasanya kepala ini akan terpecah karena memuai.

Hidungku sudah sesak oleh air yang menggenangi diri, semakin panik dan semakin bingung. Ingin teriak namun mulutku sudah tak mampu lagi berucap. Aku rasakan sakit yang amat di kepalaku dan semua terasa gelap.

Brebes, 14 November 2011
Senin, 14 November 2011
Posted by Zilian Zahra

Ceritaku Tentang Blog dan Blogger

Hmmm... Hari ini adalah hari yang istimewa bagi para Blogger. Kenapa enggak? Blogger wajib bangga karena ada peringatan hari Blogger Nasional. Enggak sia-sia kan bagi yang suka nulis apa aja di blog ternyata dihargai. So, gak ada nyeselnya deh bagi para Blogger kalo terus ngemabngin bakatnya di bidang tulis menulis (jangan kaya aku yang suka males2an) hehe...

Negara Indonesia sendiri 'menurut saya' adalah negara yang masih demam dengan jejaring sosial yang biasa dikenal dengan sebutan facebook dan twitter. Minat mereka untuk nulis sangat minim, saya mengatakan seperti ini karena masih banyak sekolah formal yang tidak membiasakan siswa nya untuk menulis. Menulis yang saya maksudkan disini adalah menulis bebas, bukan pelajaran yang tinggal menyalin dari buku cetak ke buku catatan. Saya senang melihat siswa yang gemar menulis, walau tulisannya hanya untuk pribadi saja atau menulis tentang kehidupan pribadinya saja namun itu adalah sebuah prestasi bagi dia, karena dengan menulis melatih otak kita untuk cerdas dalam bahasa atau dikenal dengan nama Kecerdasan Linguistik. Semakin sering menulis semakin banyak kosakata yang dimiliki. Apalagi tulisan itu dipublikasikan.
Kamis, 27 Oktober 2011
Posted by Zilian Zahra

Menulis Itu Rasa


Huft... lama banget aku enggak nulis disini setelah ketemu dengan aktifitas yang berjubel dan kecelakaan ringan yang membuatku tak mampu ketak ketik di depan nebhi-q tercinta. Apa yang buat aku mengeluh, karena aku tidak dapat nulis dengan sempurna. Update status dan nulis di note! Hanya mampu melakukan hal seperti itu. Pastinya lewat hape dengan satu tangan dan itu dilakukan dengan tidak langsung-maksudnya aku lebih banyak berhenti kemudian lanjut lagi. Uhm... sebenere bisa nulis di nebhi pake tangan kiri tapi sama aja tangan kananku ikut nyeimbangin, tetep kerasa pegel deh (curhat.com).

Sembuh dikit gini dweh maunya, padahal udah di warning ma orang rumah untuk tidak banyak aktifitas tangan, katanya sich biar enggak cacat wong belum waktunya untuk aktivitas penuh. Hehe,, tapi aku emang bandel... gatel rasanya kalo enggak nulis. Hiyah!!! Lagi-lagi ujungnya untuk nulis, gatel banget rasanya kalo enggak nulis (he,,). KOK BISA? Apa yang menyebabkan aku bisa gitu? “writing is my hobby” wow, kalo udah hobi emang susah buat ngempet yang satu ini.

Ada kertas kosong dikit aku tulisin, buku kosong juga aku tulisin, sampe akhirnya jadi pesenan teman-teman untuk menulis, sekedar untuk menghibur teman dan berbagi rasa. Nah ini ni... kalo udah sampe rasa emang jadi mak nyusss tenan. Ya! Bagiku menulis adalah RASA, ada manisnya ada asemnya ada pahitnya dan ada pula asinnya (ah kaya makanan aja). Memang sich,, setiap aku merasakan sesuatu yang sangat kuat, dari situlah inspirasi untuk menulis muncul. Oh no! Banyak godaan sich dan banyak juga yang memberikan semangat.

Godaannya antara lain;
Ide mampet di jalan
Semua penulis merasakan hal yang hampir sama (menurut survey di komunitas lini kreatif-writing) analisaku, karena manusia punya perasaan yang gampang banget berubah sewaktu-waktu dan bisa terjadi super cepat, so yang namanya mampet ide di tengah jalan bisa aja terjadi. Namun ide berjubel keluar itu yang bikin repot. Ah jadi ingat temanku Muji Sasmito, Lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES ini punya judul yang banyak hingga akhirnya dia punya ide untuk membukukan judul :D tapi aku salut dengannya, sudah lahir banyak tulisannya di media masa maupun media lain.
Tulisan yang enggak nyambung
Nah lo! Percaya atau enggak percaya kadang orang suka nulis bisa enggak nyambung tulisannya (karena belum di edit). Terkadang penulis akan mengedit karyanya setelah beberapa hari ia bekukan untuk bisa membaca kembali hasil karyanya atau penulis punya asisten untuk mengedit karyanya sehingga bisa terlihat apakah karyanya itu sudah enak dibaca/dirasakan atau belum. Nah, karena penulisnya ada yang ‘kaya aku’ jadi satu cerita tidak ditulis dalam satu waktu karena alasan klasik, dipanggil bos atau disuruh ortu mengerjakan sesuatu. Jadi penting banget sebelum di terbitkan kudu di baca ulang dan dikoreksi lagi ;).
Pesimis dengan apa yang ditulis
Wah... minder itu godaan yang aku alami “Mana tulisanmu? Masak kalah sama yang tua-tua sich...” jadi malu kalo ingat kata yang terucap dari Om2 Budi Maryono (penulis favorit+guru dari Semarang) setelah launching buku ‘grasshoper’ nya Pakdhe Wiwin WIntarto. Kalo udah gitu semangatnya muncul bagai api yang berkobar membara tapi giliran udah nulis nich, kubaca ulang dan aku malu dengan karyaku sendiri, tak seindah yang aku bayangkan. Minder kan? Pasti.. pesimis dengan karya sendiri. Padahal si Ahmed alias Sehrlock Holmes juga memberi aku semangat untuk nulis, ada juga teman-teman lain yang sampai memuji-muji karyaku tapi semangat itu hilang dengan begitu cepatnya tertutup rasa malu malu dan malu dannnn.... Om2 Bud ngomong lagi “Mosok penulis kok malu memamerkan karyanya, Yossi malu kamu juga gitu” duh... cambuk buat aku untuk fighting menulis. Tapi aku coba perlahan aja namun pasti.
Pacar enggak sehobi
Waduh!!! Ini juga salah satu cambuk untuk pinter-pinternya penulis memamerkan karyanya. Pacar enggak demen nulis yang akhirnya ngerasa di duakan dengan aktivitas menulisnya. Duh duh... berabe banget nich kalo gini caranya. Terkadang nyeletuk “apa kamu mau hidup dengan tulisan-tulisanmu itu?” emosional banget, tapi it’s time for fun, tulis aja keluh kesahnya ma kita, toh jika judulnya menyinggung atau menyangkut si doi pasti doi akan baca. Hehe,, itulah godaan-godaan yang membuat aku jadi kangen banget ma yang namanya nulis.

Dengan adanya semua kejadian yang aku alami aku yakin bahwa menulis itu rasa, rasa yang timbul dari pengalaman dan pengamalan kita baik lewat panca indera atau pun mengalami hal yang serupa. Yang pasti tetep enjoy and keep fight with writing. SEMANGAT MENULIS!
Senin, 26 September 2011
Posted by Zilian Zahra
Sepuluh hari berlalu penuh kenangan dan ketenangan. Dihati yg sepi kini menemukan seorang tambatan hati yang membujuk dan merayu agar aku mau menjadi temannya di dunia dan akhirat.
Tau enggak apa perasaanku? Bingung! Knp begitu, karena selama ini aku tak pernah berfikir dan berharap akan menjadi seorang ratu dalam kerajaannya. Duh, suatu hal yang akan menjadi tantangan buat aq nich.. But Kamis lalu aq menjawab "
Bismillah.. Jk Allah mengijinkan. Jk qt memang brjodoh. Jk niat qt udh tulus.
Ayo qt blajar memperbaiki diri unt bekal stlh akad" ah entah kalimat itu sesuai atau tidak, aku kirim kata-kata itu lewat balesan smsku waktu itu.
Subhanallah.. Betapa nikmat Ramadlan tahun ini, tidak hanya sekedar hadiah nikmat diberi kesehatan, tapi juga nikmat yang berlipat ganda dan lebih dari semuanya.
Thanks Allah to all the best 4 me. Begitu surpres, begitu spesial. Cause Allah is always by ourself, insya Allah.
Sabtu, 27 Agustus 2011
Posted by Zilian Zahra

Pagi yang Merindu

Hoi hoi hoi.... hmmm..... inilah pose-ku hari ini... narsis emang tapi itu belum cuci muka apalagi mandi. xixixi... semalam cuma tidur dua jam, itupun terjaga. selebihnya menjaga :D hlo kuq bisa? iya... semalam aku menggantika tugas El, temanku yang berhalangan untuk berangkat PAM PP di Stasiun Kereta Api Kota Pekalongan.

Lumayan, tadi malam membantu tiga penumpang KA yang mengalami kelelahan, Alhamdulillah bisa bantu orang lain. Nah pagi tadi nich... belum banyak kereta api yang lewat. tidak seperti tadi malam. jadi ya ni ada KA. Kaligung yang masih ngetem, aku pake buat background dech...

Rasanya ceria sekali, tanpa beban karena orang tua dan sang pujaan hati mengijinkan aku untuk tugas tadi malam. Tidak hanya tadi malam, tapi kegiatan ini nanti hingga tanggal 9 September 2011. Tidak hanya aku, bergantian dengan teman yang lain, namun termasuk aku mendapatkan piket malam disitu yang tidak hanya sekali.
Hmmm.... ijonya seger bukan? Pagi-pagi sudah disuguhi si Ijo yang mengingatkanku akan seseorang yang jauh disana. Ya! Kak Imung yang demen banget kalo naek kereta. Jadi kangen sama dia, aku adik yang jahat, kakaknya lagi susah mengerjakan skripsi, tapi aku tanpa daya untuk membantunya.
Yah... Sebenere aku pengen banget bantu... tapi harus gimana lagi? aku belum dapat pekerjaan disana... yang pasti aku tetap mengingat itu.

Lihat deh kereta api yang ini...
Rasanya stasiun ini tak pernah sepi akan manusia yang lalu lalang, serasa distasiun ini sampai-sampai tadi malam sempat menuliskan sesuatu.

Stasiun Pekalongan Dini Hari

Kerlap Kerlip penerang kegelapan
Menyala diantara jiwa-jiwa yang semu
Agaknya kursi-kursi masih saja menggerutu
Kapan ia bisa tenang tanpa beban

Penjaja makanan masih saja bertahan
Berlari ketika datang suara yang memekakan
yang memanggilnya dengan isyarat
Bukan menjauh namun bagi mereka ini rejeki

Stasiun Pekalongan dini hari
Tanpa beda ketika matahari ada
Semua masih memuja sang melodi besi
Sebagai penyambung nyawa insan merana

Stasiun Pekalongan dini hari
Tak pernah mati hiruk pikuk manusia
Bercampur deru mesin dan besi berpadu
Menjadi alunan musik penghilang sepi
Senin, 22 Agustus 2011
Posted by Zilian Zahra

Ramadlan Merdeka Penuh Cinta 17 17

Aku dan Qorin (adik perempuanku)
walau puasa dibawah terik tetep berpose

17 Agustus 2011 Masehi bertepatan dengan 17 Ramadlan 1423 Hijriyah, suatu kenikmatan yang belum pasti ditemui setiap tahun karena tanggal bisa sama sungguh sesuatu yang lebih dari kebetulan. Hikmah Nuzulul Qur'an, Hikmah Kemerdekaan dan juga Hikmah berada di sekeliling orang-orang tercinta. Banyak hal yang bisa di ambil dari perjalanan 17 17 ini.
Ada kesan bahagia menyelimuti jiwa dan raga
Menyusup hingga tak seorangpun dapat menerka
Hanya bisa mengandai-andai dan berharap
Tuhan Maha Tahu
Atas segala yang telah Ia berikan kepada Hamba-Nya
yang mau taat menjalani perintah dan menjauhi larangan-Nya
Tuhan Maha Pemurah
Ia berikan Purnama di tengah gelapnya dunia
Walau bagiku purnama tampak tak sempurna
Harapku dunia kita bisa saling menyempurnakan
Tuhan Maha Penyayang
Mengijinkan aku untuk menikmati manis
Manisnya berpuasa dan manisnya diliputi cinta
Sehingga tak terasa gundah dan lara

Terimakasih Yaa Rabb...
Jika Engkau selalu beri kenikmatan padaku
Jangan biarkan aku lalai mengingatmu
Jangan biarkan aku menduakan Cintamu
Karena kuingin mencintai-Mu
dengan mencintainya
Rabb... Ijinkan aku di Jalan-Mu
dengan seseorang yang Engkau anugerahkan kepadaku
Kelak...
Selamanya....
dan
Aku tak ingin dipisahkan
Jika kita sudah berada di alam kekal-Mu
untuk mengabdi pada-Mu Rabb...

Ungkapan bahagia bersambut dengan ketenangan jiwa. Berbeda dengan tahun lalu di saat hati sedang berkecamuk dan bergejolak. Ah namun semuanya adalah kenangan dan masa lalu. inilah buah dari pelajaran tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya.

Upacara Dirgahayu RI ke-66

MERDEKA karena Indonesia memperingati hari jadinya, ditengah puasanya jiwa dan raga masih mau bersikap nasionalisme untuk mengikuti upacara bendera. Teriknya tak dirasa karena nikmat dari Sang Esa terlebih selalu ditemani pujaan hati anugerah dari-Nya. Tak merasa jauh dan tak merasa sulit, semua terasa nikmat  hingga batu terjalan tak dirasa sangat. Hanya tersenyum dan belajar menerapkan sikap "legowo (menerima dengan ikhlas)". 17 17 Ramadlan merdeka dan penuh cinta.
Rabu, 17 Agustus 2011
Posted by Zilian Zahra

Mozaik Asmara Kembang Semusim


Di taman ini kembang bermekaran
Menampilkan warna-warni indahnya
Menyuguhkan aroma-aroma kerinduan
Kala itu
Di taman ini aku menikmatimu
Menemanimu saat sayup-sayup hati mendera
Menutup mata kala hitam mencekam
Kala itu
Asmara yang bermekaran
Bak kembang yang bertaburan
Membuat taman smakin menawan
                                                Kala itu
Di taman ini aku merindumu
Aroma khas yang membalutmu
Membuatku ingin selalu bersamamu
Menemanimu saat duka dan candamu
Kini...
Musim tlah berganti
Mozaik itu hanya tinggal kenangan
Bersama mimpiku yang hilang
Namun...
Indahnya tetap kurasa
Aromanya tetap kurindu
Terangmu slalu kutunggu
Oh... kembang semusim

Di taman ini kembang bermekaran
Menampilkan warna-warni indahnya
Menyuguhkan aroma-aroma kerinduan
Kala itu
Di taman ini aku menikmatimu
Menemanimu saat sayup-sayup hati mendera
Menutup mata kala hitam mencekam
Kala itu
Asmara yang bermekaran
Bak kembang yang bertaburan
Membuat taman smakin menawan
                                                Kala itu
Di taman ini aku merindumu
Aroma khas yang membalutmu
Membuatku ingin selalu bersamamu
Menemanimu saat duka dan candamu
Kini...
Musim tlah berganti
Mozaik itu hanya tinggal kenangan
Bersama mimpiku yang hilang
Namun...
Indahnya tetap kurasa
Aromanya tetap kurindu
Terangmu slalu kutunggu
Oh... kembang semusim
Rabu, 03 Agustus 2011
Posted by Zilian Zahra

Tahun Ini Aku Tak Bersama Dirimu Lagi

Kau memang cantik dan manis pula
Kau buah hati ibumu satu-satunya
Kau harta satu-satunya milik ibumu
Kau jua harapan kehidupan yang lebih baik
Kini kau telah dewasa
Kau dapat merasakan sendiri bagaimana jauh dari Ibumu
dan Ibumu pun jua merasakan apabila jauh darimu
Aku tahu karna aku bersama dirimu
Tahun kemarin

Tahun ini
Aku tak bersama dirimu lagi
bahkan wajahmu pun tak kutemui
Bukan karena kau hilang
namun hatimu tak melihatku lagi
Kau dalam bayang-bayang yang tak tentu
Mengemban semua ini belum tentu kau mampu
Aku tahu siapa dia
karena itu aku khawatir denganmu
Aku tahu siapa dia
karena itu aku merindukanmu

Namun...
Apalah arti tanganku ini
Mungkin sudah kau anggap duri dan onak
Sehingga kau bersihkan dari hati dan pikiranmu

Tahun ini
Aku tak bersama dirimu lagi
Rindu ini hanya bisa kurasai
dan tak kan mungkin aku menyentuh
Walau dalam bayangmu

Rindu rindu rindu
Bukan hanya merinduimu
Merindui Ibumu pula yang kian renta
Kuberharap kau akan belajar
karena kau akan menjadi ibu kelak
Selasa, 02 Agustus 2011
Posted by Zilian Zahra

Jika Persahabatan itu sudah mulai "SEMU"

Awalnya aku seneng banget ada wadah yang lebih nge-frend daripada komunitas Blogger yang lain. Langsung aja aku minta gabung dengan mereka. Rasanya gembira bisa gabung dan bisa dapet ilmu tentang blog. Waktu itu jumlah anggota baru tujuhpuluhan dan seingetku belum lebih dari seratus. Karena dengan ini (blog) aku bisa bebas mengungkapkan isi hatiku (curhat, de el el). Thanks banget udah diijinin gabung dengan komunitas bloof, thanks juga akhirnya aku bisa BW dan melihat indahnya dunia blog, blog tetangga atau blog yang jauh disana yang tergabung dalam bloofers.

Memang, aku bukan tergolong orang yang bisa selalu online lama, jadi kadang aku hanya koment sedikit lalu off atau aku hanya melihat-lihat saja di dinding bloof. Namun, semakin lama aku perhatikan, rasanya aku semakin kering saja di Bloof, tidak ada sambutan yang indah lagi seperti ketika aku baru di Bloof, sering-sering juga aku mendapatkan perlakuan yang membuatku kecewa. seperti,
  1. Ketika aku menulis di dinding dan menyapa para Bloofers, hanya sedikit yang membalas sapaanku, dengan jarak yang tidak begitu jauh ada yang menulis di dinding, eh langsung tuch banyak banget yang komentar. Waktu itu aku berfikir "ah mungkin sapaanku gag begitu penting.
  2. Aku coba lagi menanyakan, seperti layaknya yang lain bertanya hal-hal yang dirasa susah dalam proses nge-blog. Masih sama, hanya beberapa bahkan hanya satu orang yang membalas komentarku. Masih saja aku maklumi.
  3. Mungkin ini salahku karena gag bisa selalu ON, komentku pun kadang di cuekin untuk ditanggapi.
  4. Namun rasanya jika aku menulis semua kegelisahanku seakan-akan aku yang paling merasa disudutkan, entahlah yang lain merasa atau tidak.

Duh, rasanya genap sekali penderitaanku ini. Apapun yang aku lakukan di Bloof sekarang aku merasa seperti bukan keluarga dari Bloof lagi. Aku terasing, aku tak dihiraukan, dan hanya segelintir yang mau menyapa dan mau aku ajak bicara. kenapa? kenapa dengan aku? mengapa begitu padaku? apa salahku?

Jika persahabatan ini sudah mulai semu
apa baiknya aku akhiri semua ini saja
ataukah aku harus mengemis kasih
dan mengadu kepada mereka?

Jika persahabatan ini sudah mulai semu
Pantaskah masih disebut blog of friendship?
Masih adakah hati2 terasing
dan yang merasa seperti aku?
ataukah aku hanya sendiri
bersama terik yang menyengat?

Jika persahabatan ini sudah mulai semu
Apakah indah masih tercipta
diantara hati dan relung yang lara
semoga dibawa angin lalu
Rasa yang telah tumbuh ini
semoga buku ini aku tutup dengan
kenangan indah dalam luka.
Rabu, 27 Juli 2011
Posted by Zilian Zahra

Aku Hanya Masa Lalunya

Siapa sich wanita normal yang enggak pengen nikah??? aku juga wanita normal, mangkanya aku juga ingin nikah namun Tuhan belum memberikan jodoh yang terbaik buat aku.


Penggalan itu semoga bisa menjadi hikmah bagi para wanita yang belum menikah. Bagi yang sudah menikah, kuucapkan Barakallahu lakum... termasuk untuk seseorang yang kemarin Jumat, 22 Juli 2011 melaksanakan akad nikah. Rasanya seneng banget mendengarnya. Mantanku akhirnya sudah menemukan "sigaring nyowonya" mendengar hal itu aku seneng, semoga semua sikap yang buruk terkikis oleh cinta kalian berdua.

Aku juga mau, batu terjalan antara kita berdua tidak kau bawa dalam mengarungi bahtera hidup kalian berdua, aku hanya kerikil-kerikil kecil di jalan yang berliku dan panas. Namun aku tak ingin membuat panas kalian berdua. aku ingin kesejukan dan ketenangan jatuh dalam diri kalian berdua. Aku hanya masa lalunya, Mbak. Antara aku dan dia sudah punya jalan sendiri-sendiri yang digariskan Allah Swt, Mamasku dengan Mbak dan aku insya Allah dengan pria yang sholih yang mampu menjadi imamku ke jalan Allah Swt.

Jangan khawatir Mbak, aku tetap berdoa untuk kalian berdua dan berharap agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan yang selalu di Rahmati oleh Allah Swt. serta segala yang di lakukan mendapat Ridlo dan keberkahan dariNya pula. :)
Secuil rasa ini tetap menjadi kenangan dan aku tidak akan mungkin melupakan, karena melupakan adalah sebuah kepahitan dalam hidup dan tanda putusnya tali silaturahim. Aku tidak menginginkan itu Mbak. Aku tetap tersenyum dan terimakasih pada Mbak karena masih mengingatku. :)
Mbak, Dendam itu dilarang agama, tak sedikitpun hati ini punya rasa begitu terhadap suamimu. Aku tetap menjadi yang ceria. Zilian yang selalu memberi semangat padamu dari jauh. Zilian yang tak pernah padam untuk tersenyum padamu. Terimakasih atas semuanya Mbak.
Minggu, 24 Juli 2011
Posted by Zilian Zahra

Kurang Pesek

Jaman kali pertama aku punya pacar langsung kita selisih usia lima tahun, jauh memang tapi mungkin ini yang aku inginkan, pacaran bukan untuk senang-senang tapi untuk mempersiapkan masa depan, yaitu menikah. Mangkanya aku tidak akan sembarangan jika memilih lelaki. Pertemuan kita unik dan jadian kita unik pula, kenapa begitu? karena ketertarikan kita dari banyolan kita dan menyatakan cinta enggak lewat omongan atau pemberian bunga (jiah, pengen romantis) tapi hanya lewat kertas kecil yang disembunyikan di dalam ranselku.

Aku enggak tanggung-tanggung, karena pengen serius dan aku pikir usia dia udah matang dan dewasa untuk berfikir, aku kenali juga keluarga dan teman-teman sepermainannya. Aku bilang asik, dengan sikapnya yang selalu tak pernah menyerah. Aku dukung dia hingga dia mengenal apa yang dia lakukan dan dia jadi super dalam kegiatan barunya. Aku merasa senang bisa memberikan yang terbaik untuk calon suamiku, berharap begitu lambat laun tak terasa sudah setahun usia pacaran kita, bau tidak sedap merasuk dihidungku, aku pikir ini hanya teman biasa, teman curhat dan sebagainya jadi saya acuhkan.

Karena cowokku pendiam, aku percaya saja. Berkat dukungan orangtuanya juga aku tetap bertahan walau sudah mulai ada perselisihan-perselisihan kecil. Suatu ketika temannya mengajak ia di kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa Purwokerto, berharap aku dipamiti atau di ajak, ternyata dua-duanya tidak aku temui dalam dirinya. Aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Mas ikut ke Purwokerto?"
"Ikut ra"
Aku diam sejenak, rasa ini mendorongku untuk ikut
"Mas, hla aku ikut dunk"
"Ora usah, sing melu lanang kabeh"
"owh" karena aku percaya jadi aku mengiyakan saja apa yang ia katakan.

Sepulang dari Purwokerto mendengar kabar ada perempuan yang ikut, aku langsung menemuinya dan menyampaikan lagi bahwa ternyata ada perempuan yang ikut. Dia hanya menjawab "Hla kuwi be ora ngomong nek sido pak melu owg". Ya udah gak papa, aku rela gak jadi ikut walaupun ada rasa galau.

Keesokan paginya, aku mampir ke sanggar (istilah tempat yang diikuti kita untuk berkumpul satu organisasi).
"eh, kemarin mas mu ketemuan si?" seseorang ada yang nyeletuk ketika aku masuk ke sanggar
"sopo? Suji po?" sahutku sok tau
"Lah iyo ra..."
"ouw pantes aku ora oleh melu" dengan muka aku lipat aku pergi dari sanggar untuk masuk kelas, ada jam kuliah pagi ini.
Di kelas aku ketemu cowokku, karena satu kelas. Selesai mata kuliah aku mendesak cowokku dengan sindiran. "pantesan aku ora oleh melu, jebule pak ketemuan" jawabnya ringan " ya iyo ho" kita berdua tertawa bersama karena aku pikir ini bercandanya. Dia paling jago bercanda, tak pernah ketawa kalo masih bercanda.

Dua tahun, dua tahun setengah usia pacaran kita tiba-tiba hari itu perasaanku tidak enak, aku pengen ke sanggar walaupun enggak ada kegiatan. Sampai di sanggar, cowokku masih nglatih komputer adik kelas. Dia cantik, sontak bikin aku cemburu. Aku aja enggak pernah di ajari kok yang lain malahan udah di ajari. Dia menganggap aku bisa jadi enggak di ajari. Karena perempuan itu yang ditaksir temannya cowokku jadi aku enggak cemburu-cemburu amat.

Perjalanan dilalui penuh batu terjal, dan di suatu pagi aku terjebak tidak bisa mengoperasikan komputer. Karena yang ada disitu aku paling dekat ma cowokku, aku memanggilnya untuk minta di bantu. Tapi ia malahan diam saja. Kebetulan di sebelahku ada perempuan adik kelas itu, ia menangis katanya tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya dan dia kabur ke sanggar. Perempuan itu minta diambilkan charger hape tanpa menunjuk siapa yang disuruh, tapi sontak cowokku dengan cepat mengambilkan. Dari situlah kecurigaanku muncul. Ternyata yang menjemput perempuan itu tadi malam dan membawa ke sanggar juga cowokku. Duh... gundah gulana perasaanku ini, memang aku sadar aku tidak lebih cantik dari dia, aku tidak ada bandingannya dengan dia.

Kejadian itu aku acuhkan beberapa bulan hingga bertemu dengan kejadian-kejadian dengan pelaku yang sama. dan puncaknya hari itu aku mendaftarkan adikku sekolah di tempat yang sama denganku. Perasaan ini ingin sekali mampir ke sanggar. Alhasil sampai di pintu sanggar aku melihat cowokku sedang asik bercanda dan bermesraan dengan perempuan yang sama. Melihat kehadiranku mereka acuh hingga akhirnya aku marah. Sempat helm yang kukenakan aku banting hingga pecah. Dengan dalih bukan siapa-siapa dan tidak ada hubungan apa-apa aku berhasil di rayu untuk tetap mempertahankan hubungan ini.

Aku jera, sampai tiba kita bertemu di rumahnya.
"Mas sebenernya perempuan itu siapa?"
"Ah kamu tu, gak penting wong gak ada apa-apa dengan dia kok"
"Ngaku nggak Mas" aku mulai bertampang geram
cowokku diam, aku adukan kejadian ini kepada ibunya dan ternyata ibunya juga membela dia.

---

"Tau enggak kenapa Ibu begitu? karena ia percaya aku tidak akan melakukan itu"
"Iya Ibu tidak lihat, coba kalo Ibu lihat dan tau" aku masih marah
"Ya enggak lah, Ibu kan sudah tau hubungan kita"
"Sebenere aku kurang apa sih mas sampe sampeyan gt ma aku" aku dengan pedenya bertanya
"enggak, kamu enggak kurang apa-apa kok"
Bahasa sesaatnya kadang bikin aku percaya. Ia memang pandai bersilat lidah hingga kadang rektorat dibuat klepek-klepek oleh tawaran dan rayuannya.

Cowokku mendapat kedudukan ketua di organisasi, untuk itu apapun pengembangannya aku selalu berharap dia berbagi denganku seperti ketika aku berbagi dengannya. Namun kenyataan berkata lain. Lagi-lagi aku di tuding selingkuh dengan anak Jogja, padahal jelas-jelas dari dia pengembangan yang aku dapat ia juga ikut merasakan.

Pertengkaran demi pertengkaran kita lewati dan semakin panas, aku menemukan sms dari x dengan panggilan sayang, setelah aku cocokkan nomernya, itu adalah nomor anak Purwokerto. tapi aku masih diam. Aku mancing perempuan purwokerto itu, dengan nama yang aku samarkan, kejadian dari dulu sampai sekarang terungkap. Aku konfirmasi dengan cowokku membuahkan hasil muka cowokku pucat pasi namun lidahnya tetap berkata tidak ada hubungan apa-apa hanya tempat curhat, lagian katanya juga perempuan purwokerto juga sudah punya tunangan.

Kembali lagi aku bertanya,
"Aku iku kurang opo si mas? aku di curigai mbek lanang liyo, sampeyan yo tak kenalke sopo lanang kui lan hubungane opo mbek aku, saiki giliran aku takon kui sopo malahan jawabane yak-yak an, mbok yo ngomong wae mas jujur mbek aku nek sampeyan memang seneng mbek wedok loro kae. Aku ora popo daripada umpet-umpetan ngene"
Cowokku tetap diam "mas" aku panggil dia berkali-kali, ia tetap diam dan enggak berani memandang aku.
Tanganku menggenggam baju bagian bawah kerah "Aku kui kurang opo mas?"
"kurang pesek"
itulah jawabannya dan aku melepaskan genggaman tanda permusuhan tadi.
Rabu, 20 Juli 2011
Posted by Zilian Zahra

Inikah Rasanya Kehilangan

INIKAH RASANYA KEHILANGAN??? begitulah yang aku ungkapkan kepada diriku karena aku telah merasa kehilangan. Begitu pahit melanda dan menggejolak dalam jiwa, gelisah, tak tentu arah dan tak tentu tujuan. Semua serasa gersang bagai satu abad paceklik, hampa, gundah menyiksa. Mungkin setetes embun adalah penggugah jiwa-jiwa yang merasa kehilangan.

Astaghfirullahal'adzim... aku kehilangan-Nya karena salahku, aku kehilangan-Nya karena kecerobohanku yang ingkar terhadap nikmat yang telah Ia beri. Aku lupa akan asalku, aku terlelap akan gemerlapnya dunia yang ternyata menyesatkan, seteguk dunia mampu melenakanku ke dunia hitam, limbah yang mengumpulkanku pada jaring-jaring keputus-asaan atas nikmat-Nya. Aku diperdaya oleh dunia, aku merasa hancur setelah kusadar aku jauh dari-Nya.

INIKAH RASANYA KEHILANGAN??? begitu berat kupikul beban ini hingga air mata tak mampu basahi mata yang ingkar ini, lidah ini kelu untuk merasakan nikmat-Mu, tangan ini tak kuasa menyentuh ciptaan-Mu dan tanah ini tak mau menerima jasadku yang kotor ini. Aku kehilangan-Mu, hidupku tak tentu arah dan tak tau tujuan. Aku ingin kembali pada-Mu, menapaki jalan-jalan Ridlo-Mu. Kemana lagi harus kucari untuk mendapat Ridlo-Mu, menapat ampunan-Mu kecuali aku bisa menemukan-Mu.

Aku rindu kasih-Mu, aku rindu damba-Mu. tapi telagaku masih kering untuk mengais nikmat-Mu. Aku ingin mencintai-Mu lebih dari ku mencintai hamba-Mu. Aku ingin Kau beri kemudahan jalan untuk ku dapat menikmati nikmatnya berada di Surga-Mu. Surga Abadi yang tak menyesatkan. Aku ingin bersama hamba-Mu yang Sholih lagi ta'at untuk kembali ke jalan-Mu. Aku tak ingin kehilangan-Mu lagi.

Aku pasrahkan jiwa raga ini hanya untuk-Mu Rabb...
Allahummaghfirliy dzunubi abwaba faslik
Allahummaghfirliy dzunubi abwaba rohmatik
Ya Fattah iftah lana babak
waj'alnallah min jumlatih babak
Kini aku akan membuka mata, untuk kembali memiliki-Mu, aku tak ingin kehilangan-Mu karena Engkau sangatlah berarti buatku. Rinduku pada-Mu kulantunkan lewat Dzikir-dzikir untuk-Mu.
Senin, 18 Juli 2011
Posted by Zilian Zahra

Met Milad Dhitan...


Pray all of the best for Dhitan aja. bingung mau ngomong and ngucapin apa. semua orang sudah mendoakan saya ikut mengamini saja. Hanya bisa ngerasakan dari jauh saja kebahagiaannya. semoga bahagianya abadi menemani hari-harinya.
Jumat, 03 Juni 2011
Posted by Zilian Zahra

NEED SPIRIT

Hari ini adalah hari yang kesekian kalinya aku pesimis. Pesimis menghadapi blog-ku ini. Banyak hal yang aku lakukan, mencari semangat dengan melihat blog yang tergabung dalam bloof, ya walau enggak bisa satu-persatu karena bloofers sekarang sudah banyak sekali.

Aku bingung mau nulis apa, bingung... seadanya lah bercerita ala 'ngalor ngidul ngetan ngulon' entah enggak ada ujungnya. but hari ini aku hanya say hai buat teman-teman yang sudah buka blog saya.

Ada celah dalam hatiku yang mungkin bisa kau jamah
melewati relung hati yang gundah
namun tak bisa cepat aku berikan bunga yang merekah
karena lagu tak lagi indah terdengar
karena rasa tak lagi menjawab kilaunya indah

Adalah kau yang bisa menjamah
namun luka ini telah menjalar
menapaki hari-hari yang penuh resah

adalah kau yang masih kubukakan pintu indah
namun kau tak pernah lagi mengalah
hingga akhirnya aku harus mengubah

adalah kau yang membuatku berubah
melewati derasnya hujan yang menjadikan dedaunan basah
meleati angin yang semakin lelah berhembus
dan dengan terik yang kian lama kian menyengat

ketahuilah, bahwa karena kau aku ada
karena kau akupun tiada
dalam lara yang kian merana
dan aku pastikan, kaulah segala di dunia

Yea... begitulah, aku bener-bener butuh semangat untuk tetap ngeblog... teman,,, terimakasih semuanya.
Kamis, 02 Juni 2011
Posted by Zilian Zahra

...

HARI INI, tidak ada yang istimewa bagiku. Walaupun aku bahagia bisa sembuh dari sakitku hanya saja masih tersisa sedikit ingus yang menggumpal di hidung dan pencernaanku yang kudu dalam terapy. Tak ada yang istimewa karena penuh sebal rasa ini. Menunggu menunggu dan menunggu tak jua hadir. tapi tak apa,,, aku tetep kudu fight menghadapi semua ini. Semangat!!! dan Hidup Pecundang!!!
Minggu, 22 Mei 2011
Posted by Zilian Zahra

GUGUSAN RINDU

Masih ada gugusan rindu yang masih bertahan di hati, tetapi apakah mungkin akan mekar di saat yang aku inginkan? entahlah... semakin lama semakin menggelayut di hati dan semakin memberat. Tak kusangka diri ini tak pernah punyai rasa rindu bila tak jua bertemu ataupun rasa yang khas dimiliki setiap insan yang rindu. tapi lisan ini kosong akan rindu, rasa ini tak merindui, hanya di hati ada gugusan rindu yang tak mungkin aku elakkan.

Kepada siapakah gugusan rindu ini akan mekar? aku pun tak tahu, semua gambaran tentang hati yang gundah membuatku hilang akan rasa, namun aku heran, mengapa gugusan rindu ini mampu bertahan sekian lamanya? aku semakin memahami tentang jalan yang kau tunjukkan untukku dan aku simpulkan pada puisi yang kosong.

duhai gugusan rindu dihati
tunjukkan keelokanmu pada negeri
agar kembang-kembang cinta mekar berseri
menghias indah warna-warni lukisan Ilahi

duhai gugusan rindu dihati
aku ingin sukmamu mengoyak kalbu
tampakkan rupamu agar dunia tak lagi malu
melantunkan tembang-tembang rindu

duhai gugusan rindu dihati
aku sampaikan pada pejuang hati
yang tak pernah lelah berjuang hingga tertatih
untuk berteriak dan berucap

(Zillian)
Kamis, 19 Mei 2011
Posted by Zilian Zahra

LELAH

Aku lelah melewati pengembaraan hati ini
Aku jera menyuguhkan rasa ini
Kini, aku hanya sebatang lidi yang tak berarti
Menelanjangi sisa-sisa waktu ini

Aku ingin tak terbungkus kafan
namun tetap terkubur dalam bumi
Aku ingin terjerat lidi yang tak menyakiti
Agar kutemui jalan yang pasti

Bila masih ada rasa dalam jiwa
aku ingin bergejolak membawa asa
Kuingin ketulusan dalam lubuk hati
Kuingin rasa yang terdalam
bukan hanya IBA

Agar lelahku beralasan
Agar jiwaku tak beringasan
Agar lelahku menjadi sempurna
Bersama jiwa yang tiada pernah letih
Menemani lelah dan indahku

(Zilian)
Sabtu, 14 Mei 2011
Posted by Zilian Zahra

MASIH MENUNGGUI

Tahun 2011 mulai membuka hidup baru untukku, membuang keterpurukan dan tidak berlarut-larut dengan sesuatu yang buat hati tidak nyaman. Banyak hal yang aku lakukan seperti menambah teman, mencari hiburan baru, melakukan suatu inovasi baru, dan mengekspresikan diri. Hal tersebut aku lakukan dengan waktu yang tidak bersamaan. Latihan mengorganisir waktu adalah yang aku depankan, bisa jadi salah satu tujuannya adalah untuk dapat memanage waktu dan memilah mana yang mesti kudu aku lakuin lebih dahulu. Prioritas utamaku adalah orang terdekatku. Mereka yang menyemangatiku dan menemaniku, karena aku tidak mau kehilangan mereka. Mencintainya dan menganggap mereka teman adalah hal terindah yang ingin selalu kurasakan.

Hingga bulan April 2011 ini, aku berkenalan dengan banyak orang, yang pasti aku pasang tampang "ramah". Aku berusaha nice and fun pada mereka, terlebih beberapa teman yang aku kagumi, aku beri perhatian lebih. Bukan maksud apa-apa, namun aku ingin dapat diterima sebagai bagian dari mereka. Bagian teman dari mereka, seperti waktu aku di Kos setahun yang lalu. Aku berharap tidak ada rasa lebih (dalam tanda kutip) agar hubungan kita tetap terjalin baik. Namun ternyata hidup itu tidak seperti yang aku bayangkan, penyalah artian terjadi. Akhirnya aku merasa jauh, tidak seperti biasanya. Tidak sering sms, say hello pun tidak pernah... yang tampak adalah sosok yang "dingin". Wah kalo urusan "dingin2an" aku pasti menang, karena aku orangnya "dingin". Tapi aku tidak mau kalah dengan egoku dan belajar menjadi insan yang sosialis. "Dingin"ku aku rem (kaya naik kendaraan aja) menjadi sebuah kemasan kehidupan yang lebih menerima. Walau kenyataan sudah berbeda namun aku masih menunggui. Menunggu mereka kembali dengan senyum terhangat kita. Aku juga menerima apabila aku harus kehilangan mereka. Aku berdoa agar mereka bisa lebih dewasa dan dapat mencermati segalanya dengan pikiran matang.

Belajar! Belajar! dan Belajar! yang selalu aku lakukan! Aku tidak mau terpuruk, aku mau selalu bangkit dan menjadi jiwa yang dapat membantu sesama. Suasana hangat yang kurindu masih saja tanpa jeda dan koma.

Ada celah yang mengisyaratkan makna
Ketika tali sudah mulai pudar
dan aku mulai merasa lelah namun aku tak pasrah
Kuingin tapaki hidup ini dengan tersenyum
Memandang segalanya dengan kerinduan
dan hangat kuselimuti setiap langkah
Kecewa kadang datang
tapi kuingin menghiasinya dengan senyum
Agar aku dapat damai didunia ini
Agar aku bisa menikmati persaudaraan ini
karna aku mencintai. (Zilian)
Rabu, 06 April 2011
Posted by Zilian Zahra

GAMBARAN DIRI

Karang jurang sekarang sudah biasa aku lewati
Merangkak dan tertatih juga pernah kualami
Apalagi melihat segala analogi
Bagiku semua makanan renyah yang kualami
Walau mungkin ada yang terlewati

Hidup beralaskan trotoar dan beratap langit
Makan sebungkus bertujuh dengan lauk seadanya
Aku pernah merasainya
Bahkan merasakan panasnya dunia
Namun aku tak pernah jera

Kau boleh anggap aku wanita apapun
Kau boleh berseru pada semut di tanah
Atau kau kabarkan pada angin melaju
Sampaikan kekecewaanmu akan aku
Ungkapkan segala rasamu pada mereka

Diammu aku tahu bencimu aku rindu
Ketika burung masih merayu
Dan lagu terdengar lirih mendayu
Alam ikut menari irama berpadu
Dan batu berdzikir syahdu

Rela ku menapaki semuanya
Kecewa ku karena diammu
Aku menari merayu agar kau mau
Bukan untuk memadu tapi mengadu
Keresahan hati yang menggumpal

Katakan pada dunia agar dunia tahu
Sampaikan pada langit agar langit ikut mendengar
Bicarakan pada angin yang berlalu
Titipkan pada petir yang menyambar
Ucapkan bahwa aku wanita LIARRR!!!
Tak seperti kau yang nanar
Terkoyak pada biji yang samar

Inilah aku tanpa egoku
Inilah aku yang papa
Inilah aku yang daif
Inilah aku yang naif
Tanpa pengharapan dan sendiri



*dedicated by Awang
Jumat, 25 Maret 2011
Posted by Zilian Zahra
Tag :

MASIH ADAKAH WAKTU UNTUKKU?

Aku tak mampu menyalahkan apapun dan siapapun, karena kehendak-Nya seperti ini. Namun aku tak mau menyerah dengan semua ini. Aku harus berusaha, karena dengan keyakinan aku dapat menggapai bintang. namun langkahku terkadang kuseka, seperti saat ini. Banyak sekali hal-hal yang terlewatkan karena keterbatasan gerakku. Aku tak mengerti akan dijadikan apa aku ini? aku disuruh ke utara, aku ikuti ke utara walaupun aku ingin ke timur, namun aku turuti saja. Di perjalanan aku ada masalah, namun tak pernah sedikitpun membuat aku plong karena mendapatkan solusi. aku harus memeras otakku sendiri untuk bisa menyelesaikannya walau aku tak suka. hal ini memakan waktu yang tidak sebentar, hingga akhirnya aku melewatkan sesuatu yang aku inginkan. pikirku tak apa asal buat dia tersenyum. kumenurut apa maunya tapi seolah ini adalah keinginanku sendiri. berat rasanya bagiku melakukan apa yang aku inginkan. sekarang aku buntu mau dengan apa aku harus melangkah, usiaku semakin lama kian menua, namun aku tak mengerti apa yang harus kulangkahkan.

Meninggalkan semua tanggungjawabku dan meredam keinginanku, itu menjadi pelarianku. Agar ia bahagia, agar ia puasss.... Namun terkadang hati ini tak rela, tak rela jika aku hanya seperti ini saja. Tidak merasakan kebahagiaan yang didasari dari diri sendiri. bahagiaku dapat melakukan apa yang ia minta. Tidak sepenuhnya aku rasa, inginku menangis, tapi apalah arti dan guna tangisanku ini. semua menjadi perca yang kian memudar.

MASIH ADAKAH WAKTU UNTUKKU
menikmati apa yang aku mau
merasakan indahnya masaku
melepas yang mengungkung otak dan hatiku

Masih adakah waktu untukku...
Aku ingin mencintainya, walau banyak yang hilang dari hatiku, banyak yang terabaikan dari kisahku, namun aku ingin tetap bertahan tanpa kekosongan.
Tuhan, beri aku waktu, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakannya dan menikmati apa yang aku inginkan... Berilah kemudahan atas apa yang aku lakukan, bukakanlah semua pintu keridloan-Mu Tuhan, agar aku mampu menapaki semuanya dengan mudah. Tuhan kabulkanlah pintaku, Amin...
Kamis, 24 Maret 2011
Posted by Zilian Zahra

ANDAI DAN JIKA AKU

Andai aku pandai menari
Aku akan persembahkan tarian terindah untukmu
Sebagai salam pertemuan dan jua perpisahan

Andai aku pandai menyanyi
Akan aku nyanyikan lagu tersyahdu
Sebagai pembuka dan penutup antara kita

Andai aku mahir memasak
Akan kubuatkan kue termanis untukmu
Sebagai kenangan terindah yang pernah kita lalui

Andai aku berani berbicara
Akan kuceritakan kisah tentang aku
Tentang kehidupanku selama ini
Agar kau tahu siapa aku

Andai aku punya sayap
Aku akan terbang menemani kemanapun engkau pergi
Agar kau tak pernah merasa sepi
Agar kau tak lagi bersedih hati

Jika aku yang kau pilih
Aku akan persembahkan yang terbaik untukmu
Sebagai rasa pengabdiannku dan hatiku padamu

Jika aku Diijinkan
Aku akan meminta dan mengharap
Agar kau tak hanya jadi teman duniaku
Namun juga teman akhiratku
Andai dan jika aku....
Sabtu, 12 Maret 2011
Posted by Zilian Zahra

INILAH HARGA YANG HARUS KUBAYAR UNTUK CINTA

PAGI...
aku sangat kepagian menulis ini, karena memang sebenarnya jarang sekali aku online pagi. tapi saya yakin waktu tidak menyurutkanku untuk tetap menulis. pastinya menuliskan apapun yang bisa kucurahkan untuk ditulis.

Aku udah bangga dengan diriku sendiri karena aku berhasil mewujudkan impianku, walaupun perjalananku tidak habis sampai disini saja. Ya! aku tetap harus berjuang untuk menjadi yang terbaik. Sebenere kadang aku ngerasa minder dengan yang lain, namun kata Om2 Bmr, aku tidak boleh minder. Akhirnya aku beranikan diri untuk mengambil kesempatan mengikuti 105 Penyair Pekalongan yang akan diadakan April esok. Tentunya aku harus mengirimkan biodataku juga. Namun it's ok, rasanya berat untuk semuanya dan aku tetap berusaha.

Tidak berhenti disitu saja, apabila aku hanya berkutat untuk kesenanganku sebagai penyair, aku akan melupakan semuanya, maksudnya melupakan sesuatu yang pernah singgah dihati. Listening Radio pastinya hampir saja terlewatkan. Padahal penyiar pujaan sudah kembali dari mudiknya. Kesempatan untuk melepas rindu aku gunakan dengan sebaik-baiknya. Namun ternyata dugaanku keliru. Aku dicuekin, entah dengan alasan apa. Aku belum berani bertanya, aku belum berani mengkonfirmasi hingga hari ini karena aku ditinggal tidur, atau alasan apapun. Yah... semoga hati ini masih lapang untuk menerima apapun resikonya.
Aku yakin telaga hati ini masih luas dan dalam untuk diisi dengan apapun, kalaupun harus kubayarkan untuk sebuah kata "maaf" mungkin masih cukup dan aku inginsembuh dari kerasku yang dulu. Aku belajar dari sini dan saat ini. Aku ingin bangkit untuk meniti kehidupan nyata didunia ini. Kalau memang aku yang salah, aku ingin bisa dengan cara apapun menebus maafku untuk semua ini. Duabelas jam lebih aku didiamkanpun masih ada tempat untuk tetap berusaha. Aku yakin, inilah harga yang harus kubayar untuk CINTA.
Kamis, 10 Maret 2011
Posted by Zilian Zahra

KETIKA AKU

ketika aku mulai merasa
getaran hati yang mulai memuncak
kutemukan satu yang pasti
yang akan hadir menemani
itulah sebuah pengabdian

ketika aku mulai memahami
kehidupan yang ia hadapi
sikap yang ia beri
dan hasrat yang harus kuimbangi
kuingin menjadikannya imam bagi hidupku

ketika aku mulai membelai
lembut hati yang ia punya
dan rasa yang belum sempat diucap
aku akan mencoba untuk setia
menemani harinya
dan hidupnya


Rabu, 09 Maret 2011
Posted by Zilian Zahra

MENGINGATKU ADALAH BUNUH DIRI TAK MATI-MATI

Mungkin ungkapan ini cocok banget untuk suasana hatiku saat ini, saat aku merasa menjadi orang yang paling tak berguna sebagai hamba Tuhan. Ya! aku merasakan krisis keimanan yang besar-besaran, krisis percaya diri, krisis keimanan, krisis harga diri, dan juga krisis keuangan. Wah pokoknya semua rasa ini menjadi satu yang disebut "minder". Kata itu pas dan patut banget buat ngungkapin krisis yang mendera diriku saat ini. Menurutku wajar aku hanya manusia biasa yang merasakan gelombang hidup sama seperti manusia lain.
Kadang kalau aku pikir sich orang dan aku sendiri merasa salah jika harus mengingat diriku. Tersiksa! itulah rasanya. mangkanya muncul kata-kata "MENGINGATKU ADALAH BUNUH DIRI YANG TAK MATI-MATI". Gimana coba, tersiksa banget bukan?
Pastinya aku tak pernah habis pikir dengan apa yang akan aku lakukan, jika aku akan melakukan apa yang aku inginkan pastinya orang yang merasa memilikiku ya ingin juga aku menjadi apa yang ia inginkan walaupun amat sangat berbeda jauh dengan keinginanku. Argh... amat sangat membingungkan sekali. Ya maklumlah aku belum pernah jadi yang lebih tua jadi saya. Rasanya kuq banyak sekali yang seneng ngatur aku ya? apa mukaku itu pantes banget buat diatur? gara-gara semua itu ya akhirnya aku harus merelakan PT. Membramo Camp untuk mewujudkan impianku.
Aku akui, aku pernah salah, aku pernah khilaf, aku pernah keliru, aku juga pernah berbuat sesuatu yang konyol, tak masuk akal, dan impossible! Huft..... Namun semua itu beralasan! aku punya impian, aku manusia punya perasaan, aku juga punya pikiran... Semoga aku dapat membahagiakan semuanya dan membahagikan diriku sendiri.
Selasa, 22 Februari 2011
Posted by Zilian Zahra

- Copyright © Catatan Zilian Zahra -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -