Posted by : Zilian Zahra Sabtu, 31 Maret 2012

Subhanallah,, judul ini sudah mengendap di blog ini dan belum sempat aku terbitkan. Ketika aku buka, masih kosong. Hanya judul saja yang mengisi entri ini. Namun aku masih ingat apa yang akan aku tulis waktu itu.

:: Tertanggal 27/08/2011 ::
Bukan tanggalnya saja, bulan ini adalah bulan barokah untukku, Agustus 2011 H / Romadlon 1433 H. Hidup memang harus berlari, namun terkadang aku masih terbawa gelombang yang tak terduga. Di saat aku mulai mengatur ulang hidupku, seseorang datang di hidupku. Dia datang membawa kedamaian bagi jiwaku yang hendak bangkit. Aku merasa ini sebuah pertanda bahwa aku memperoleh SURPRISE dari ALLAH SWT. Ya! Doa dan Syukur serta hamdalah terlantun. Namun aku masih belum percaya. Inikah pertanda?




Sepertinya aku telah menemukan tempat, aku telah menemukan imamku. Tapi aku masih ragu, benarkah dia? Seseorang yang selalu membuat hatiku tak tentu. Kadang lembut, kadang kasar padaku, kadang pula diam, entahlah.

Perjalanan bermula tanggal 30 Juli 2011
Dia menanyakan tentang sebuah kartu seluler yang baru ia dapatkan, kebetulan aku memakai kartu tersebut. Setelah ia registrasikan, ia coba untuk menelponku. Ya! Jarak kita memang jauh, butuh waktu dua jam untuk dapat bertemu. Aku mengenalnya ketika dia disini. Pekalongan, Januari 2011 lalu. Mei 2011 ia kembali ke kota kelahirannya, Brebes. Komunikasi biasa hanya sekedar sharing dan berbagi ilmu. terasa beda sejak dia mempunyai kartu seluler itu.
Saat itu aku tidak "ngeh" dengan gelagatnya karena sering merasa kecewa. Apalagi aku menganggapnya sebagai teman lalu. Hanya bisa menuruti apa yang dia mau dengan tanpa pamrih. Bisa dikatakan selama bulan puasa setiap buka dan sahur selalu menelponku, terkadang setelah selesai Tarawih juga menelponku. Maklum lah komunikasi jarak jauh.

Tanggal 10 Agustus 2011
Dia menanyakan perihal pribadiku, sudahkah aku punya pacar dan lain sebagainya. Aku baru curiga waktu itu. Dia menawarkan diri, pikiranku menjadi tak menentu karena aku sudah mengenalnya. Sepanjang setelah hari itu aku terus menanyakan dia kepada Allahku.. Tanggal 25 Agustus 2011 aku baru berani menjawabnya. "Jika Allah menghendaki, Insya Allah aku akan menjalankan sunnah rosul kita bersamamu" itu jawabanku. tapi aku masih ragu, sangat ragu. hanya doa orang puasa yang selalu terlantun.
Semakin bertambahnya hari dan Romadlon semakin pergi, aku merasakan dia ada di hatiku. Inilah kado untukku dari Allah-kah? iya.

Aku yakin ini adalah kiriman dari Allah Swt. untuk menamani hidupku. Saking yakinnya waktu itu jika ada yang bertanya aku menjawab dengan optimis bahwa "dia" yang akan menjadi teman hidupku.

Mungkin dengan keyakinanku, aku lalai akan sesuatu yang sampai saat ini aku sendiri belum tahu, hingga Allah Swt meminta dia kembali, 15 November 2011. Awalnya aku masih bingung dan rasanya tidak ikhlas jika itu diminta kembali, namun setelah aku pikir ulang. Aku ikhlas, mungkin dia bukan yang terbaik untukku.

Dari perjalanan ini, aku belajar IKHLAS. Aku yakin Surprise ini adalah ujian dari Allah Swt. Seberapa kuat imanku pada-Nya. Jika masanya nanti, aku akan mendapatkan yang terbaik untuk melengkapiku.
AMIEN..

- Copyright © Catatan Zilian Zahra -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -