Posted by : Zilian Zahra Rabu, 20 Februari 2013


“Tinggalkan aku, Lin.”

“Gila lu ya? Sampai kapanpun gue nggak akan ninggalin elu”

“Ta ta tapi kamu tahu penyakitku sekarang kan? Aku takut kamu tertular dengan penyakitku.”

“Gue tetep nggak akan ninggalin elu, Fer. Sama persis saat elu nemenin gue sembuh dari kecanduan.”

“Sudahlah, Lin. Jangan ingat-ingat lagi hal itu. Penyakitmu bisa sembuh, tapi dokter menvonis kalo umurku sudah nggak lama lagi.”

“Fer! Pandang gue”

“Jangan dekati aku, Lin”

“Pandang mata gue! Apapun yang elu rasain, elu kudu semangat buat sembuh. Gue nggak ingin hidup lu sia-sia”

“Aku nggak kuat, Lin. Virus ini sudah bersarang di tubuhku.”

“Gue yakin elu pasti kuat, Fer. Gue selalu ngedukung elu.”

“Makasih ya, Lin.”

Keberadaanku disini sudah mulai terancam. Tempat persembunyianku telah dicium oleh dia. Semua rasa berkecamuk, kamu pasti tahu bagaimana rasanya jika sedang terancam? Sama seperti perasaanku sekarang.



- Copyright © Catatan Zilian Zahra -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -